Mengenal Bahaya Mogok di Jalan Tol dan Cara Menghindarinya
Mobil mogok di jalan tol merupakan hal yang harus dihindari. Tidak ada pengemudi yang ingin mobilnya berhenti berfungsi di tengah jalan tol yang padat dan ramai. Situasi tidak menguntungkan tersebut rentan menimbulkan bahaya apabila tidak segera ditangani.
Suzuki mengulas bahaya yang mungkin terjadi ketika terdapat mobil yang mogok di jalan tol serta berbagai cara untuk menghindarinya.
Bahaya Mobil Mogok di Jalan Tol
Mobil yang mengalami mogok di tengah jalan tol dapat menimbulkan bahaya, antara lain yakni sebagai berikut:
-
Kecelakaan
Bahaya kecelakaan dapat terjadi terutama ketika mobil tidak menjaga jarak aman 3 detik. Saat mobil mogok dan berhenti tiba-tiba, risiko kecelakaan beruntun pun bisa dialami oleh pengemudi yang berada di sekitarnya.
-
Kebakaran
Bahaya ini rentan terjadi saat mobil mogok akibat mesin mati karena terlalu panas atau overheating. Jika tidak segera ditangani, maka ruang mesin bisa terbakar dengan mudah.
Sebab, komponen mesin yang mengalami overheating akan mudah terbakar saat bersentuhan dengan bahan seperti minyak atau bahan isolasi.
-
Jalanan Macet dan Tidak Kondusif
Ketika pengemudi panik karena mobilnya mogok, maka mobil akan berhenti di tengah jalan. Alur perjalanan mobil pun berisiko terhambat, macet, serta tidak kondusif. Terlebih jika mobil tidak segera dipinggirkan dan tidak ada yang membantu pengemudi tersebut.
Cara Menghindari Risiko Bahaya Mobil Mogok di Jalan Tol
Melihat berbagai bahaya yang bisa dialami ketika mogok di jalan tol, Anda wajib memahami cara menghindari bahaya tersebut dengan menerapkan tips di bawah ini.
-
Segera Menepi di Bahu Jalan
Ketika mobil berhenti tiba-tiba, Anda sebaiknya tetap tenang. Lalu, segera tepikan mobil ke bahu jalan tol. Hal ini wajib dilakukan demi menghindari kecelakaan dan macet di tengah jalan yang merugikan pengemudi lainnya.
-
Menyalakan Lampu Hazard
Kemudian, nyalakan lampu hazard mobil setelah posisi mobil lebih aman. Fungsi dari lampu hazard sendiri adalah sebagai peringatan pada pengguna jalan tol lainnya. Jadi, mereka tahu bahwa mobil Anda sedang bermasalah dan berada pada keadaan darurat.
Harapannya, kendaraan lain akan menjaga jarak aman dari mobil Anda agar menghindari hal yang tidak diinginkan.
-
Memasang Segitiga Pengaman
Selain menyalakan lampu hazard, Anda juga perlu memasang segitiga pengaman yang berjarak 10 meter dari titik mobil berhenti. Posisi dari segitiga pengaman ini juga perlu menerapkan jarak 50 cm dari bagian kanan bodi mobil.
Segitiga pengaman tersebut umumnya memiliki warna merah. Fungsi dari warna merah yang terang dan menyala adalah memudahkan pengemudi lain melihatnya karena memantulkan sinar lampu.
Memasang segitiga pengaman juga memberi sinyal ke pengemudi lain bahwa mobil Anda sedang bermasalah. Ini memudahkan mobil mogok di jalan tol mendapatkan bantuan dari pengemudi lain yang melihat segitiga pengamannya.
-
Mengeluarkan Seluruh Penumpang
Jika Anda membawa penumpang, sebaiknya minta semua orang turun terlebih dahulu. Tempatkan penumpang di area yang lebih aman demi menghindari hal tidak diinginkan.
Apabila memungkinkan, tempatkan penumpang di balik area pagar pembatas pada jalan tol. Jadi, mereka bisa beristirahat sembari menunggu bantuan datang atau mobil selesai diperbaiki.
-
Menghubungi Jasa Marga/Asuransi
Anda bisa menghubungi jasa marga yang dapat mengatasi kerusakan ringan mobil hingga mendereknya ke pintu keluar tol secara gratis jika kerusakan mobil parah. Untuk menderek sampai ke bengkel terdekat, biayanya mulai Rp200 ribu.
Untuk yang memiliki asuransi, Anda sebaiknya langsung meminta jemputan derek ke pihak asuransi mengingat layanan derek termasuk dari asuransi kendaraan.
Ketika Anda mengalami mobil mogok di jalan tol, ingatlah untuk menerapkan berbagai cara di atas agar terhindar dari bahaya seperti kecelakaan hingga kebakaran. Anda bisa mendapatkan informasi bermanfaat lainnya tentang otomotif dengan mengunjungi halaman ini.